Tradisi Para Pakar?
Sebuah tulisan dikala hujan sore santai sambil menikmati jus jambu. Ada ungkapan menarik dari seorang Cynthia Ozick (1928) bahwa dalam mengatakan apa yang sudah jelas, jangan pernah memilih licik. Ilustrasinya ketika kamu ingin menolong seseorang, pastikan dahulu ia itu anjing atau ular. Ular tetaplah ular walau sudah beberapa kali berganti kulit. Memang praktik di lapangannya bagaimana? Ini sebetulnya sudah mental illness yang menjebak dirinya sendiri sih ya, akhirnya ambisi dijadikan pembenaran, hidup selalu berintrik, gila akan pengakuan, peluang selalu dipanen dengan licik, sikap hanya tipuan just branding (not intrinsic value) , otaknya berpikiran picik, perilaku penuh rekayasa, bilangnya nir keuangan tapi praktiknya nir etiket. Saya fikir sudah cukup, kembali ke judul. Bagaimana itu tradisi para pakar? Lebih tepatnya "tradisi para ahli". Kemaren kami menggelar FGD/ focus group discussion dengan berbagai kelompok akademisi dan industriawan berb...