Mempertanyakan Daya Tahan Demokrasi Diawali Dari Elektoral Level Lokal Desa
Kata bijak banyol yang saya ingat dari seorang Sujiwo Tedjo namun membikin mikir adalah:”…kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi gak dipromosikan? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.” Saya fikir kita sepakat ya, bahwa antusiasme warga yang datang di tempat pemilihan menjadi indikator bahwa partisipasi politik di level lokal sudah berjalan dengan baik. Tapi kadang menggelitik juga cuitan para 'dewa-dewa politik' di Jakarta sana, yang mengatakan bahwa “kemenangan itu bukan ditentukan banyak hal, namun kemenangan itu ditentukan di TPS, makanya kita harus melakukan pemastian didalam hal tsb.” Kontestasi kepala desa serentak di sejumlah wilayah dan daerah, menurut saya tidak hanya menambah kemeriahan perayaan demokrasi, melainkan juga ini pesta rakyat yang harus dibangun terus menerus interaksi politiknya. Tujuannya satu, apa itu? Menguatkan demokrasi kita. Nah, kalau umpama kondisi demokrasi malah semakin lemah, lantas bagai...