Jalur Tengah Menghindari Perpecahan Bangsa: 212 Jakarta Case Based
Yang saya lihat, maksud utama ucapan Gus Mus dlm cuitan kontroversialnya adalah aksi 212 bisa mereda, untung2 batal..bid'ah atau fatwa dalil makruh sholat jamaah jumat di jalan sehingga menggangu pengguna jalan lainnya hanyalah alat saja. Issim allat saja.
Dasar beliau melakukan itu adalah menghindari perpecahan bila2 saat aksi 212 terjadi hal2 yg tidak diinginkan sehingga membuat persatuan bangsa ini menjadi terancam dan kondisi umat akan benar2 terpecah belah.
Ttg blundernya kalimat Gus Mus mengkomunikasikan maksud beliau, saya kira dan fikir, kita patut banyak maklum lah ya...beliau Gus Mus sudah sepuh.
Said Aqil menyadari, maksud Gus Mus adalah menghindari perpecahan dg kalimat yg kurang tepat, maka Said Aqil melalui PBNU mengeluarkan fatwa resmi ttg makruhnya hukum sholat jamaah Jum'at di jalan sehingga menggangu pengguna jalan lainnya.
Substansinya adalah: Saya fikir yg dipermasalahkan bukan sholatnya, akan tetapi madhorot aksi 212 tsb bila2 terjadi hal2 negatif yang tidak diinginkan sehingga persatuan bangsa ini menjadi terancam dan kita terpecah belah.
Terpecah belahnya bangsa tentu akan membuat sedih, termasuk peran poro alim ulama terdahulu yg dg susah payah membangun persatuan negeri ini dahulu.
Fatwa sholat ini sebenarnya hanyalah isim allat (mediasi alat) saja bagi PBNU mengoperasionalkan maksud bid'ah oleh Gus Mus. Walaupun akhirnya PCNU2 cabang mulai 'ngluruk' sendiri2.
Komentar
Posting Komentar