Butuh Kriteria Jelas New Normal
Saya melihat New Normal dalam skala tinggi harus dilakukan dengan berhati-hati demi aktivitas ekonomi yang terukur. Jika New Normal dalam skala tinggi dilakukan tanpa mengindahkan indikator epidemiologi yang jelas, kedepan hanya akan melahirkan banyak “pemicu bencana-bencana” yang lebih besar lagi. Ending-ending-nya bukannya memperbaiki kondisi ekonomi, malah makin “memperdalam” keterperosokan ekonomi kita saat ini.
Harus ditegaskan bahwa New Normal skala tinggi tidak bisa sempurna manakala tidak ada vaksin. Tapi proses pelonggarannya jangan juga terburu-buru dan gegagah, harus bertahap dan ada strateginya, serta harus jelas strateginya.
Tanpa strategi dan ukuran yang jelas, ketat dan tepat, yo podo wae. Upaya ke arah New Normal skala tinggi menuju kenormalan baru justru bisa memicu ledakan bencana pada kasus-kasus kedepan yang lebih besar. Belajar dari Flu Spanyol tahun 1918, Pandemi Gelombang Kedua justru lebih mematikan.
Lalu caranya? Terbitkan “Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19” di Perkantoran, Industri, dan seluruh sektor komprehensif lainnya yang mendukung keberlangsungan penyebaran pandemik ini.
Plus juga, pastikan kebijakan itu mengatur juga para pekerja dalam hal kesehatan dan jaminan sosial ekonominya. Tidak hanya protokol kesehatan, protokol ekonomi dan kesejahteraan perlu juga dirapatkan dalam hal ini.
Apapun kondisinya, kita harus optimis ditengah Pandemik ini.
Salam,
Bahrul Fauzi Rosyidi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!
Komentar
Posting Komentar