Tameng Pajak Perusahaan Cangkang
Kalau mau idealist, harus berani tegas. Faktanya, penegakan patriotisme akan selalu nihil bisa tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan.
Perusahaan cangkang tentang pajak dan menguak datanya, selalu jadi dokumen Pandora. Intinya, perusahaan didirikan sebagai modus mensiasati aturan pajak. Tulisan ini didedikasikan untuk Dirjen Pajak dan kawan-kawan yang hobi bikin perusahaan cangkang.
Kembali ke cangkang, walaupun kita tidak boleh juga 100% negative thinking, aktivitas cangkang untuk kelabuhi pajak bisa jadi tidak 100% benar. Bisa jadi memang serius digunakan untuk membuat perusahaan rintisan potensial. Tapi kembali ke substansi awal, memang umumnya perusahaan cangkang dibuat sebagai sebuah tindakan siasat pajak dalam praktik bisnis yang sah dan melakukan asosiasi dengan perusahaan-perusahaan ilegal (tidak sah).
Memang kerugiannya apa? Jelas ada pendapatan (potential revenue) yang seharusnya diterima pemerintah jadi berkurang. Benecial owner atau owner bisnis sesungguhnya tersamarkan dengan ‘boneka samar’ di lapangan. Dioperasikan siapa, dimiliki siapa gak jelas. Nomine ini (conduit company) hanya dijadikan terminal uang lewat saja.
Solusinya bagaimana? Pemerintah ya harus realistis, harus ada program pengampunan pajak (tax amnesty) dengan pemastian aman (tidak terancam) bisa membawa pulang aset WNI dari luar negeri termasuk uang-uang yang ada di negara-negara bebas pajak. Terkesan memang sedang cuci dosa, tapi mending daripada tidak sama sekali. Program ini bisa membantu memberikan insentif, merepatriasi aset luar ke dalam negeri. Data tahun 2021 menunjukkan hasil repatriasi Dirjen Pajak mencapai Rp 146 triliun. Sebuah angka diluar kata lumayan.
Ada strategi pencegahan tidak? Ada. Tingkatkan kerjasama internasional dengan double taxation agreement, partisipasi dalam automatic exchange of information, mau bergabung dengan international taskforce on share intelligence and collaboration untuk deteksi modus dalam skema perpajakan internasional.
Penutup. bersikap jujur saja, karena jujur niscaya akan mendapatkan 3 hal, kepercayaan, rasa hormat, dan mujur. Bukan mujur ngalor ya!
Salam,
Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!
Komentar
Posting Komentar