Awalan dari saya. Jika ada yang kau tutup-tutupi, lalu semua orang mengetahuinya sendiri, percayalah kamu tak ada integritas sama sekali. Yang diperbesar itu hati bukan kepala, yang diperkuat itu tekad bukan alasan, yang diturunkan itu ego bukan harga diri, yang diperbaiki itu cara bersikap bukan cara berbohong. Pembohong itu, sampai kapanpun tetap pembohong. Orang tipe kayak gini itu hanya mencari-cari alasan, ngutak atik kata narasi dg kebenaran relatif, dan terus menerus mengulur waktu untuk menutupi kebobrokannya. "Jubah kebenaran relatif". Miris. Ditengah zaman informasi modern hari ini, menggunakan kata2 luhur untuk memperangkap orang dan meresikokan orang lain untuk menjalankan keinginannya. Bahkan urusan problem duit dia sendiri, sudah mulai menggunakan orang lain. Katanya barter job, tapi job-nya gak ada yg beres. Keterbukaan zaman informasi, kebohongan malah semakin mudah mendapatkan ruang publik. Bukan sekedar kebohongan biasa tapi manipulasi kebohongan yg diseli...
Nyalalah nyali. Keadilan adalah kebenaran dalam tindakan. Hari ini keadilan akan makin sukar, jika kita diam saja dalam kepastian hukum. Negara ini adalah negara hukum, dan negara hukum tidak boleh tegak berpihak pada yang titip proyek/kasus apalagi pada yang bayar. Pajak adalah instrument demokrasi, maksudnya yang berasal dari rakyat ya harusnya Kembali ke rakyat. Logika linier semacam ini seharusnya begitu cara merumuskan kebijakan fiskal, sehingga ada mutual trust dalam kebijakan spending policy yang akan dilaksanakan. Intinya harus berkonten: “berkualitas, adil, dan merata”. Yang membuat polemik Masyarakat saat ini adalah “kenapa sabun, sampo, dan sejenisnya” juga terkena dampak tarif PPN 12%, padahal ini bukan barang mewah? Maka “lumrah” jika muncul petisi menolak kenaikan PPN 12%. Kejutan pemerintah masa jabatan baru + akhir tahun ini ada banyak. Satu, urusan PPN 12%. Dua, RUU tax amnesty atau pengampunan pajak yang sudah digodok di legislasi 2025. Ini jelas akan menja...
Tentang program makan bergizi gratis ini saya jadi teringat ucapan Joss Whedon (Producer, Screenwriter), yaitu: “Humor membuat kita tetap hidup. Humor dan makanan. Jangan lupakan makanan. Kamu bisa pergi seminggu tanpa tertawa, tapi tidak bisa tanpa makanan”. Harus diakui bahwa dalam kehidupan kita, makanan memiliki peran bentuk kenyamanan yang paling primitif. Saat orang kenyang, umumnya akan diakhiri dengan pembicaraan yang baik, pembicaraan yang produktif. Ini sebabnya katanya makanan bagi pemerintahan Prabowo saat ini menjadi simbol cinta, keberpihakan, dan keadilan bagi semua rakyat khususnya rakyat kecil, ketika ditengah janji-janji, wacana-wacana dan kata-kata manis yang tidaklah memadai. Saya melihat, program MBG (Makan Siang Gratis) seyogyanya dilaksanakan lebih selektif, khususnya bagi para penerima manfaat yang terfokus. Pertanyaannya, siapa sesungguhnya obyek penerima makan siang gratis ini? Datanya dimana-mana kok sulit sekali njedul . Kenapa ini penting? Hal ini te...
Komentar
Posting Komentar