Bisakah Dana Desa Turunkan Kemiskinan


Kemiskinan sebagai masalah sosial harus segera dituntaskan, solusi yang kita tawarkan selayaknya harus tepat sasaran, jangan maksudnya membinasakan kemiskinan tapi malah membinasakan orang miskin. Kita berharap dana desa bisa menjadi alternatif solusi menekan kemiskinan kita saat ini.

Berdasarkan data eksisting yang saya amati, bahwa kondisi saat ini dana desa diberikan tidak hanya untuk pembangunan desa, tetapi juga untuk mengentaskan kemiskinan, lalu untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Secara kalkulasinya, jumlah dana desa diberikan dihitung berdasarkan jumlah desa tertinggal dan banyaknya masyarakat miskin di desa tersebut. Dana desa ini bisa menjadi instrumen pendukung yang bisa menekan angka kemiskinan menjadi lebih turun, saat ini angka kemiskinan kita adalah 10,6%, kedepan dengan dana desa seharusnya kita bisa menekan angka ini menjadi 9% atau bahkan lebih kecil lagi dari itu. Saat ini sudah ada desa yang telah mendapatkan dana desa hingga Rp 3,5 milyar per-tahun, dan desa yang paling sedikit mendapatkan dana desa adalah Rp 800 juta. Berdasarkan info dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia, bahwa dari tahun ke tahun, realisasi dana desa ini akan terus ditingkatkan.

Yang saya lihat kelemahan dan kendala dana desa kita saat ini adalah: (a) pengurus RT dan RW rawan disusupi kepentingan pribadi dan kelompok, bukan kepentingan rakyat desa tsb; (b) masalah dana desa paling banyak di sisi administrasi yang katanya ribet, bahkan cenderung administrative trap, karena menggunakan dana langsung 10% dari APBN maka penggunaan dana desa dan laporan administrasinya akan dipantau oleh BPK dan KPK; (c) tahun 2018 mendatang telah ditetapkan, ada reformulasi dana desa. Hal ini mengacu pada ketidak tepatan alokasi dana desa di realisasi tahun yang lalu. Reformulasi ini akan disesuaikan berdasarkan masing-masing desa, bagi desa yang masuk didalam kelompok desa tertinggal (setelah survei dan assesment dilakukan dan valid) maka mereka akan mendapatkan dana desa lebih banyak dibandingkan desa yang lebih maju. 

Lalu, bisakah dana desa turunkan kemiskinan? bisa! Bagaimana cara dan strateginya? Menurut pandangan saya, strategi yang seharusnya dilakukan agar dana desa tepat sasaran dan dapat menurunkan kemiskinan adalah: (a) masyarakat perlu dilibatkan didalam proyek pembangunan. Caranya, masyarakat setempat harus dilibatkan (entah itu sebagai swakelola, pekerja, penanggung jawab, atau lain sejenisnya) didalam proyek desa, sehingga cashflow dana desa berfokus berputar manfaatnya didalam desa tsb; (b) ketua RT maupun ketua RW dan pengurus-pengurusnya seharusnya dilarang ikut serta didalam kegiatan partai politik atau bahkan menjadi pengurus (hanya himbauan). Pengurus harus netral dan tidak memihak, hal ini demi proses kelolaan dana desa yang bersih; (c) kepala desa terus didampingi dan dimonitor secara benar; dan (d) karena ini adalah dana untuk desa, alokasi dana desa harus dialokasikan dengan sebaik-baiknya.

Penutup, kinerja dan efektivitas dana desa perlu ditingkatkan, agar kinerja kemiskinan Indonesia menurun menjadi lebih rendah, kita harus bisa menarget kalau bisa tahun 2019 angka kemiskinan harus bisa ditekan hingga dibawah 10%, ya kalau bisa mendekati dibawah 9%.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?