Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Target Ekonomi 2018

Gambar
Ada tiga pertimbangan atas konten tulisan ini (target ekonomi 2018), yaitu berkaitan dengan potensi, resiko, dan apa saja target yang perlu dicapai agar kinerja ekonomi 2018 kita (Indonesia) menjadi gemilang. Berdasarkan data yang saya acu, IMF, Bank Dunia dan ADB telah mengeluarkan proyeksi atau ramalan ekonominya terhadap Indonesia. Hasilnya, IMF mengatakan di akhir tahun 2017 ini total pertumbuhan ekonomi kita adalah 5,1% dan di tahun 2018 adalah sebesar 5,3%. Untuk Bank Dunia, analisis tahun 2017 mengatakan bahwa 5,2% dan di tahun 2018 adalah 5,3% untuk  forecast  pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan untuk ADB, mengatakan di akhir tahun 2017 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 5,1% dan di tahun 2018 sebesar 5,3%. Hasil kesepakatan rapat 25 Oktober 2017 antara Pemerintah dan DPR menunjukkan hasil bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 adalah sebesar 5,4%, sebuah target yang lebih rendah dibandingkan proyeksi tahun yang lalu, yaitu 5,4-6,1%. Kesimpulan

Kondisi Saat Ini, Trend Pertumbuhan Ekonomi Dihadang Oleh Politik

Gambar
Trend positif perekonomian dihadang oleh ketidakpastian politik dan tahun politik. Jelas ini menjadi dilema dunia bisnis. Di satu sisi, ada peluang yagn baik untuk segera melakukan investasi dan pembangunan ekonomi, disudut sisi lainnya terdapat potensi resisten akibat kelakuan politik. Bagi saya, pernyataan trend ekonomi yang dihadang politik adalah benang merah yang clear dan tuntas menjelaskan semua kekusutan yang kita alami beberapa bulan terakhir. Teropong ini jelas mampu menjelaskan di titik mana kondisi eksisting ini akan terus berlangsung dan di titik psychologis mana titik ini akan berhenti dan melakukan recovery. Intinya adalah: kita butuh kacamata yang obyektif, yang jernih, ynag bisa melihat solusi ditengah kondisi anomali buram yang terjadi akhir-akhir ini. Tahun besok ini, yaitu 2018 adalah tahun politik. Tahun dimana ada slenggaraan pemilihan kepala daerah di 171 daerah, dengan meliputi 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Ini jelas hajat yang besar. Haja

Setya Novanto, Sebuah Kail Yang Dikorbankan

Gambar
Ditangkapnya Setya Novanto adalah kabar luar biasa. Artinya ada satu tugas Negara yang sudah terlaksanakan dengan baik. Wujud dari sebuah kabar baik bahwa keberanaran masih memihak kepada rakayat Indonesia. Jujur, saya masih menangkap ada 'rongga kosong' didalam santernya pemberitaan ini. Setya Novanto melawan Komisi Pemberantasan Korupsi adalah tentu sosok dukungannya terhadap kapital besar. Setya Novanto adalah sebuah kail kecil dan umpan yang sengaja ditebar agar menjadi 'magnet pengecoh' dari sebuah jala Komisi Pemberantasan Korupsi yang sengaja ditebar. Apakah Anda semudah itu itu dikecoh dengan kabar santer ini? Apakah Anda tidak pernah terpikirkan jika ini bagian dari permainan dadu dan catur saja. Sebuah jala milik Komisi Pemberantasan Korupsi yang koordinat tebarnya telah terbaca oleh si Bigbos sesungguhnya. Langsung masuk ke substansi saja ya. Biar tidak beribed. Didalam hal ini, saya punya sudut pandang berbeda didalam cara melihat kasus dari sudut pan

Mengkaji Parliamentary Immunity Ketua DPR

Gambar
Anggota DPR memang memiliki imunitas parlementer (parliamentary immunity). Wajar saja jika Setya Novanto mendalilkan ia sebagai ketua DPR wajib dilindungi dalam jabatannya. Ia kebal karena statusnya sebagai anggota parlemen. Pertanyaan kritisnya adalah. Apakah kekebalan ini bersifat selamanya (long lasting) ? Jawab: Konsep parliamentary immunity tidak berlaku selamanya. Ia dibatasi dalam konsteks apa imunitas tersebut diperjuangkan. Kalau konteks substansinya diluar tugas dan jabatan parlementer atau malah bahkan melanggar kode etik parlementer, ya parliamentary immunity tidak akan bisa berlaku. Even itu difasilitasi oleh Presiden (ini seharusnya ya, semoga Presiden tidak melakukan hal konyol). Konsep parliamentary immunity adalah saling memberikan pengawasan dan penyeimbangan dalam pelaksaan kekuasaan Negara (check and balance), dan jaminan atas persamaan hak hukum (equality before the law) yang memiliki korelasi dan batas-batas yang rasional. Setya Novanto (ketua DPR

Pendapat Saya Tentang Setya Novanto

Gambar
Apa pendapat Anda tentang Setnov atau Setya Novanto? Jawab sendiri-sendiri ya. Kalau saya mengatakan artis drama 'korea' terbaik tahun ini. Menurut saya Setnov benar-benar tantangan baru bagi Komisi Pemberantasan Korupsi. Menjadi sosok yang benar-benar tidak bisa membuat KPK tidur nyenyak. Karena biasanya, musuh-musuh KPK itu tidak ada yang bisa bertahan dengan satu dua kali jep oleh KPK sehingga ia knock out atau KO. KPK terbiasa 'besar kepala' bahwa ia adalah superbody yang ibarat tinju, pasti lawan-lawannya bakal banyak yang tidak bisa berkutik dengannya, mengingat sudah ratusan pejabat, bupati, walikota, gubernur, menteri, kepolisian, anggota DPR/D, bahkan orang-orang sekelas hakim pun ia mampu tangani dan jebloskan ke penjara (bui) karena korupsi. Setnov adalah lawan yang tidak amatiran. Ia pun lawan dengan sosok tidak sembarangan. Ketangguhan Setnov melawan KPK adalah tentu sosok dengan dukungan kapital besar. Saya setuju bahwa tampilan luar Setnov tidak ga

DJP Kehilangan Momentum

Gambar
Sampai saat ini pajak masih menjadi sumber pendapatan utama Negara. Dari data yang saya amati, terlihat jelas sekali bahwa menjelang penutupan tahun 2017, yaitu 2 bulan lagi. Kekurangan penerimaan pajak kita dari target 100% full adalah sebesar 31,71%. Artinya, yang sudah tercapai targetnya saat ini adalah 68,29% dan sisanya 31,71% belum tercapai. Hmm, sebuah angka yang masih jauh ya. berat..berat..berat. Saya menilai, DJP atau Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini terlalu terlambat kalau tiba-tiba mengatakan akan menggenjot penerimaan pajak sebelum akhir tahun datang. Jelas bagi saya itu terlalu terlambat. Harusnya kejar target penerimaan pajak, dilakukan jauh-jauh hari dan bulan sebelum mepet mau penutupan akhir tahun. Jelas DJP sudah kehilangan momentum menggenjot penerimaan pajak dalam hal ini. Hingga 30 September 2017, penerimaan pajak baru kita adalah mencapai Rp 770,7 triliun atau 60% dari target pemerintah di APBN-P 2017. Angka tersebut tercatat turun 2,79% diba

Refreshing Publik

Gambar
Pentingnya  refreshing  agar otak tetap  FRESH  karena lelah beraktivitas dan bekerja. Manusia Jaman Now! hidup dengan berbagai tekanan kehidupan. Banyak aktivitas mereka padat, bahkan kalau bisa dibilang saling serba kejar mengejar. Parahnya, tidak ada sisa waktu untuk istirahat kecuali di malam hari. Itu aja (malam hari), sisa-sisa setelah seluruh tugas harus dikerjakan dengan baik. You need to refresh your life. You need a refreshment. Kita butuh  refreshing  agar menyegarkan kembali pikiran kita, lelah jiwa kita, dan lelah penat karena  burn-out.  Banyak acara-acara yang bermunculan (jalan-jalan, kunjungan, camping, traveling, dan lain sebagainya), tapi tidak mampu mengakomodir  refreshment  dan  refreshing  kejenuhan yang kita butuhkan untuk memberikan peregangan otak dan 'makanan segar' otak. Katanya, sehat fisik dan mental membuat kita lebih bahagia, mrangsang kreativitas dan ide cemerlang, menurunkan resiko penyakit jantung, lebih dekat dengan keluarga, dan ja

Marah Yang Diamini

Gambar
Marah itu menyenangkan di mata orang (penonton, pun dengan diri kita sendiri) karena pesan substansinya jelas, tidak multitafsir. Diam itu multitafsir dan tidak menyenangkan karena membiarkan orang-orang lain tidak pernah paham maksud dan tujuan kita. Imbas-imbis tidak direkomendasikan karena gak jelas substansi maksudnya apa, membuat orang orang malah illfeel , mengekerutkan dahi dan cenderung berpikir/ berprasangka tanpa pegangan informasi benar, sehingga porsi gayengan gosip negatif lebih banyak dibandingkan gosip positif. Makanya, suarakan, ungkapkan, dan kacaukan ketakutan pribadi kita. Jadilah mbeling dengan lautan puisi2mu dibawah sinar purnama ini sebagai ekspresi remaja penembus dingin dan dinding malam. #sedang menikmati deretan suara-suara kebebasan para pembaca2 puisi di acara senja bersastra dan musikalisasi puisi gebyok bersama keluarga koperasi seniman yogyakarta yang katek jam terbang pengalaman dan olah sosialnya. Terima kasih, Bahrul Fauzi Rosyidi,

Peradaban, Kehidupan, Dan Legacy

Gambar
Sekapur sirih tulisan untuk hiburan leyeh-leyeh saya sambil nonton film. Siapapun yang pertama, ialah yang akan selalu membuat peraturan. Itu adalah kenyataan dalam setiap peradaban. Maka, jadilah yang pertama. Riset dan penemuan bukan saja untuk kita dan hanya untuk penemuan itu saja, tapi demi keberlangsungan manusia dan anak cucu kita di masa yang akan datang. Dan ingat, itu akan selalu linier dengan resiko. Jangan memilih pilihan bodoh dengan pengaharapan output suatu hal luar biasa, tapi cara (method) yang Anda lakukan/gunakan dengan cara yang sama. Tidak ada ceritanya sukses dengan cara seperti itu. Harus jelas  progressive -nya , harus jelas titik-titik  productivity -nya . Untuk membuat legacy, memanglah hal yang harus dipikirkan cermat-cermat adalah "sistem, efektivitas, transparansi, dan jangan mau banyak kompromi". Kenapa? Karena kita berbicara hal yang bersifat sustainabilitas, punya efek idealisme futuristik, dan konsistensi tanpa goyah. Rasa sepe

Ketika Logika Mati, Dan Like Dislike Menjadi Landasan Cara Berpikir Dan Berpihak

Gambar
Ketika logika mati, dan like dislike menjadi landasan cara berpikir dan berpihak, maka obyektivitas tinggallah menjadi mitos belaka. Menjadi tahayyul. Jangan jadikan kebenaran harus berpihak kepada kepalsuan. Kalau pengen ngomong ya ngomong yang bener, jangan kayak parfum isi ulang, harum tapi palsu. Salam, Bahrul Fauzi Rosyidi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Tulisan dilindungi hak cipta!

Sistem Perpajakan Belum Ramah

Gambar
Saat ini sistem perpajakan kita (Indonesia) tidak cukup ramah bagi pelaku usaha. Solusinya bagaimana? Sebentar, kita berdiskusi dahulu. Hal yang menjadi poin adalah kita harus dan perlu melakukan perbaikan, edukasi, dan sosialasi intensif entah itu pada strategi intensifikasi atau ekstensifikasi pajak. Memang apa saja masalah perpajakan kita di Indonesia? Yaitu: (a) proses pelaporan yang banyak memakan waktu dan sistemnya yang tidak sederhana, juga edukatif bagi wajib pajak; (b) selain pemenuhan persyaratan yang normatif untuk kemudahan usaha yang sulit, hal yang tak kalah penting dan selalu terjadi adalah memperbaiki substansi pelayanan pajak, diantaranya kepastian hukum bagi pembayar pajak. Perbaikan peringkat kemudahan usaha Indonesia sangat penting bagi pemodal (investor) yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu panjang di sektor riel. Perbaikan harus mendukung signifikansi progress perekonomian saat ini. Saat ini, kita tidak bisa lagi menutupi keadaan bahwa e

Memburu Pembocor Surat!

Gambar
Rektor sedang buru pembocor surat rahasia! Surat usulan adalah hak preogratif Fakultas atau Departemen kepada level keorganisasian diatasnya. Fakultas berhak mengajukan surat pengajuan ke Rektor. Begitu juga pada Departemen, berhak mengajukan surat pengajuan ke Dekan. Hal ini adalah sebuah kewajaran yang tidak perlu diperdebatkan. Ingat! Surat pengajuan, ini adalah surat usulan. Dibocorkannya surat pengajuan ke publik adalah sebuah pencederaan institusional yang serius. Overlap ! Ini adalah surat yang bersifat internal (bukan konsumsi publik), namun tersebar dan akhirnya menjadi viral di medsos alumni dan publik khususnya, dan berkembang dimana-mana. Kehebohan yang seharusnya diketahui pihak internal saja, yang dipicu oleh beredarnya surat yang berkop Fakultas Ekonomika dan Bisnis dengan usulan berdasar shared value melalui bibit unggul penghafal kitab suci dan seni baca kitab suci, adalah sebuah kewajaran. Mengingat itu baik dan bersifat usulan. Ini internal, sah-sah sa