Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Dana Desa Yang Mengendap Di Kas Pemda Ada Triliunan Jumlahnya

Gambar
Bagi saya, masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dengan harapan yang diinginkan. Solusinya bagaimana? solusinya adalah kendala didalam harapan-harapan tsb harus diselesaikan dan akhirnya realisasi menjadi lebih maksimal, bukan lagi optimal.  Jarak antara masalah dengan solusinya adalah sama dengan jarak kepala ke tempat sujud #eh salah kamar ya, yasudah, statemen saya yang terakhir ini lupakan.  Kembali ke laptop. Anda amati ya, pasti ada masalah kenapa penyerapan dana desa tidak bisa seoptimal yang diinginkan. Hingga 31 Desember 2017 saja, dari pagu yang sebesar Rp 60 triliun, dana desa yang benar-benar sudah tersalurkan baru Rp 48,3 triliun atau sebesar 80,5% dari 100%. Ada sekitar 19,5% dana desa yang nganggur tidak diserap digunakan. Saya melihat, dengan kasus jumlah uang sebesar 19,5% atau sekitar Rp 11,7 triliun, ini tentu bisa sangat bermanfaat untuk agenda pembangunan desa apapun itu. Contoh, Rp 11,7 triliun ini bisa digunakan untuk pembangunan 42.000 meter jem

Kerjasama Maritim Untuk Daya Saing Indonesia Di Ekonomi ASEAN-India

Gambar
Maritim bukan hanya soal wilayah kelautan dan angkatan laut, aspek maritim lebih luas daripada soal keamanan laut, pertahanan, senjata, dan angkatan laut saja. Ada banyak aspek kerjasama maritim yang bisa digali dan dikuatkan, salah satunya adalah kerjasama untuk penguatan ekonomi. Kendala kita di ekonomi ASEAN-India saat ini adalah: (a) perdagangan dan investasi mengalir baik, tapi belum mencapai potensi sebenarnya; (b) secara geografis tidak semua negara ASEAN berdekatan dengan India, contohnya Filipina, bagi Filipina jarak India terlalu jauh; (c) untuk meningkatkan ketersambungan dibutuhkan pula dana yang tidak sedikit, paling tidak harus disediakan angkutan laut dan kapal-kapal yang mampu melayani wilayah itu. Sebab, hanya angkutan laut yang bisa memaksimalkan potensi kerjasama ekonomi maritim; (d) selain itu, lingkup pengaruh ASEAN-India lebih banyak ke negara China-Amerika, hal ini terlihat dari pola hubungan negara-negara ASEAN; (e) sejumlah negara ASEAN lebih memperhat

Kritik Publik: Kondisinya Adalah Kebijakan Justru Melemahkan Daya Saing

Gambar
Kita dan teman-teman para pengusaha memang membutuhkan insentif dari pemerintah, tapi ya jangan malah membuat kebijakan dan sejumlah kebijakan yang malah justru membuat iklim usaha menjadi tidak kondusif. Contohnya peternak sapi dan kerbau. Sepanjang tahun 2017 sejumlah kebijakan pemerintah tentang sapi dan kerbau justru membuat usaha ini tidak kondusif dan tercekik. Data dari Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) tahun 2017 menyebutkan bahwa iklim usaha ternak sapi dan kerbau tidak sekondusif seperti tahun lalu (2016). Kebijakan saat ini mungkin maksudnya bagus, tapi malah salah kaprah implikasinya. Diputuskan menekan harga sapi sebesar Rp 80.000 per-kg, skenario pemerintah yaitu: membuka impor jeroan dan daging kerbau beku dari negara India yang ternyata malah belum bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).  Skenario ini alih-alih menekan harga daging dalam negeri, malah pasar daging sapi lokal tergerus daging beku impor, mengakibatkan permintaan pas

Hantu Politik Dan Pentingnya Menjaga Arah Kompas Pembangunan

Gambar
Ada beberapa substansi kritis yang saya garis bawahi disini, yaitu wacana-wacana politik, hantu politik, transaksional, pentingnya menjaga arah kompas pembangunan, dan matinya jiwa sosial. Catatan masa lalu menunjukkan bahwa dua dekade terjadi transisi demokrasi dari Orde Baru ke era Reformasi di Indonesia. Berjalannya waktu, kita harus mengakui secara prosedural sistem demokrasi saat ini jauh lebih baik dibandingkan era sebelumnya.   Cuma, disini masih ada masalahnya. Bahwa kenyataan menunjukkan demokrasi kita masih pada tahap demokrasi prosedural. Oleh karena itu, catatannya adalah jangan sampai cara-cara prosedural yang kaku itu menjadi cara-cara premitif seperti masa lalu.   Komitmen dan pembangunan manusia penting bahkan sangat penting untuk dilakukan, untuk menjaga integritas dan membuat 'saringan' yang bagus demi meminimalisir munculnya para pemimpin hantu.   Daniel S. Lev, Indonesianis asal Amerika Serikat menyatakan bahwa kalau orang baik-baik tidak mau masuk

Ada Apa Dengan Beras Kita, Kenapa Harus Impor Hingga 500.000 Ton?

Gambar
George Bernard Shaw mengatakan bahwa “progress is imposible without change, and those who cannot change their minds cannot change anything”, bila kita membutuhkan perubahan dalam struktur tata kelola keorganisasian, kementrian, perusahaan dll, terlebih dahulu perubahan yang harus dilakukan adalah dari dalam pikiran kita terlebih dahulu. Karena saya melihat, entah itu perusahaan, pemerintahan, atau  pengelolaan diri sendiri  kuncinya adalah keluar dari penjara kesalahan normatif, kenapa kok bisa seperti itu? Karena penjara sesungguhnya (diri kita, organisasi, perusahaan, pemerintahan, dll) adalah diam dari sistem dan strategi yang salah, karena takut dan perasaan kikuk pada apapun disitu (bisa atasan, budaya perusahaan atau organisasi yang kaku, lingkungan politik, partner bisnis, dll), sedangkan kebebasan sesungguhnya bagi organisasi, perusahaan, pemerintahan, dll adalah bebas dari rasa takut itu dengan mengubah sistem dan strategi yang salah.  Kenapa kata kuncinya harus pe

Sektor Industri Dibidik Target Investasi Rp 250,7 Triliun

Gambar
Menyusul Pilkada serentak ini, kondisinya adalah banyak yang mempertanyakan tentang kontrol stabilisasi pemerintah terhadap inflasi dan perekonomian kedepannya. Bagi saya, untuk menarik pengusaha dan investor, pemerintah perlu membuat optimisme dalam kondisi perekonomian kita saat ini, khususnya dengan adanya serangkaian kegiatan pemilihan kepala daerah dan tahapan pemilu presiden 2019. Oleh karena itu, bagi saya ada dua hal yang harus segera dilakukan: Pertama, pemerintah harus segera mengimplementasikan reformasi birokrasi perizinan melalui Paket Kebijakan Ekonomi XVI. Kedua, harus segera mempercepat pembangunan infrastruktur dasar dan utilitas yang mendukung kegiatan industri di 13 kawasan industri, yaitu Morowali Sulteng, Sei Menkei Sumut, Bantaeng Sulsel, Java Integrated Industrial Port Estate Gresik Jatim, Kendal Jateng, Wilmar Serang Banten, Dumai Riau, Konawe Sulteng, Palu Sulteng, Bitung Sulut, Ketapang Kalbar, Lhokseumawe Aceh, dan Tanjung Buton Riau.  Nilai inve

Menatap Generasi Milenial Dan Z Sebagai Generasi Solusi Masa Depan

Gambar
Tolong Anda amati bahwa saat ini dan di masa yang akan datang jumlah para pekerja muda yang memilih bekerja mandiri, freelancer, diperkirakan akan lebih banyak lagi jumlahnya. Mereka inilah adalah pekerja independen dengan keahlian yang bervariasi dan variatif. Mereka inilah generasi solusi yang mampu memecah kasus rumit korporat, organisasi, sektor publik, partai politik, dan lain sebagainya yang sulit diatasi generasi aus saat ini.  Masa depan sudah sulit diprediksi lagi, kita hanya bisa membangun ramalan dengan dasar historis bahwa jumlah pekerja muda yang merupakan generasi Y atau Echo Boomer atau akrab disebut Generation Me  adalah generasi yang punya gayanya sendiri, yakni apapun yang dilakukannya tujuannya sudah harus jelas, ia punya pengembangan ketarampilan pribadi yang lebih bagus,  terobsesi mengejar kepemimpinan, ia adalah mahluk sosial yang berjejaring, kental dan identik dengan kreativitas dan inovasi, merupakan generasi yang  crowd sourcing,  yaitu senang de

Facebook Memperparah Sara Dan Instabilisasi Cara Berpikir Sehat Masyarakat

Gambar
Saya melihat media facebook bukan sebagai media yang sehat untuk bersosial. Media facebook saya melihat trend polanya bukan lebih ke kecerdasan literasi, melainkan lebih kepada nyinyir dengan argumen rendah dan cenderung menyerang personal . Saya menyadari bahwa simptom kesesatan berpikir adalah gejala awal, penyakit sesungguhnya adalah berkurangnya keinginan kita dan seseorang tsb untuk mencari bukti, mempertanyakannya sesuatu tsb secara mendalam dan mulai berpikir kritis. Hanya saja, pengaruh variable moderator lingkungan juga sangat dominan berpengaruh disini. Lingkungan facebook yang cenderung kooptasi dan gepyok uyah terhadap apapun informasi membuat semua orang termotivasi untuk nyinyir , bukan berusaha berpikir kritis, mencari bukti, mempertanyakan itu secara mendalam, dan membalas dengan literasi utuh yang baik dan berbobot. Jelas ini sebuah koreksi mendasar dari cara dan budaya berpikir kritis. Didalam prinsip saya, kalau hanya seseorang itu mau bergerak karena pe

Musim Gairah Miliarder Berubah

Gambar
Semempelajarinya saya, resiko itu muncul karena Anda tidak tahu apa yang Anda kerjakan. Makanya, kalau saya dipilihkan didalam skenario untuk melompati 7 palang sekaligus, maka saya tidak akan mau, saya akan memilih melompati dengan melangkah pada palang 1, 2, 3, dan 5, lalu melompati langsung ke palang ke 7. Visi dan pesan saya, penting menggenggam dan meraih mimpi, tapi harus realistis. Antara mainstream baru ataukah seasonal investment sajakah mungkin? Saat ini para miliarder Indonesia mulai pindah ke pilihan-pilihan investasi lainnya yang lebih menguntungkan. Semoga ini adalah indikator dini kecerdasan investor Indonesia yang meningkat. Data yang saya amati di Bank Ganesha Jakarta melalui LPS, menyebutkan sampai November 2017 kemarin jumlah rekening secara umum di sektor perbankan sebesar 7,9 juta rekening. Artinya apa? Artinya adalah pertumbuhan rekening simpanan diatas saldo Rp 2 milyar melambat sebesar 0,11% month to month (MoM) dari bulan Oktober ke November 201

Membaca Data Bisnis 2018!

Gambar
Ingat ya, tidak ada asap yang tanpa api, tidak ada uang beredar yang tanpa bergeraknya roda bisnis dan ekonomi. Saat ini perekonomian Indonesia kita terus meningkat, permintaan uang kartal dalam lima tahun terakhir juga ikut naik dengan rata-rata valuasi 10%. Kenapa harus uang kartal atau alat transaksi? Karena uang itu mengikuti bergeraknya roda bisnis dan ekonomi. Kalau transaksi di suatu negara tinggi, maka supply dan demand tinggi, proporsi uang meningkat akibat bergeraknya roda bisnis dan ekonomi. Terbukti, dibandingkan tahun lalu ekonomi kita saat ini bertumbuh lebih tinggi, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah juga sangat berpengaruh. Bila bergeraknya roda bisnis dan ekonomi di Jawa adalah sebesar 58% dari ekonomi Nasional, maka proporsi penarikan dampak bisnis dan keseahteraan juga di kisaran angka itu juga. Cuma, ini tadi kan bicara soal gambar makro ya, yang saya yakin Anda dan yang lainnya hanya taunya ada peningkatan pada roda bisnis dan ekono

Prospek Properti Yakin Tahun Ini Lebih Baik

Gambar
Standard and Poor's (S&P) telah memberikan peringkat "kredit layak investasi" kepada Indonesia. Fitch Rating di penghujung tahun 2017 kemarin juga "menaikkan peringkat utang" Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Peningkatan peringkat ini jelas memberikan pengaruh terhadap perkembangan investasi di Indonesia. Salah satunya, mempengaruhi sektor properti karena ada potensi penurunan suku bunga acuan, yaitu memicu terjadinya penurunan suku bunga kredit bank. Alhasil apa? Alhasil adalah saya yakin sekali prospek bisnis properti dan saham-saham sektor properti dinilai akan mendapat sentimen yang positif. Saya mengamati ucapan Direktur Utama Summarecon Agung, Adrianto Pitoyo, bahwa rating Fitch dan S&P bisa berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, karena akan meningkatkan kepercayaan investor luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Namun hal ini memang tidak berdampak secara langsung ke sektor properti karena properti di Indonesia ma

Dinamika Pilkada Bikin Sumuk

Gambar
Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan saat ini adalah orang yang mau perduli dengan sesama. Sistem dan generasi mendatang harus perduli dengan sesama. Dengan demikian visi itu yang perlu dibangun. Pilkada serentak segera kembali berlangsung di beberapa daerah. Diantara puluhan pilkada tsb, yang menarik perhatian adalah pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain menarik, tiga pilgub di tiga provinsi ini sangat penting didalam kontestasi dan konstelasi nasional. Tidak mengherankan, dinamisasi telah terjadi di tiga provinsi akhir-akhir ini. Konstelasi tiba-tiba berubah dengan sangat cepat. Bahkan untuk urusan pilkada ini, platform pragmatisme sudah tidak begitu penting karena lebih menitik beratkan pada parpol. Walaupun parpol yang satu provinsi berseberangan, bisa kompak di provinsi yang lain. Koalisi di pilkada juga tidak mencerminkan koalisi di tingkat nasional. Hitung-hitungannya adalah apa yang didapat par