Menatap Generasi Milenial Dan Z Sebagai Generasi Solusi Masa Depan


Tolong Anda amati bahwa saat ini dan di masa yang akan datang jumlah para pekerja muda yang memilih bekerja mandiri, freelancer, diperkirakan akan lebih banyak lagi jumlahnya. Mereka inilah adalah pekerja independen dengan keahlian yang bervariasi dan variatif. Mereka inilah generasi solusi yang mampu memecah kasus rumit korporat, organisasi, sektor publik, partai politik, dan lain sebagainya yang sulit diatasi generasi aus saat ini. 

Masa depan sudah sulit diprediksi lagi, kita hanya bisa membangun ramalan dengan dasar historis bahwa jumlah pekerja muda yang merupakan generasi Y atau Echo Boomer atau akrab disebut Generation Me adalah generasi yang punya gayanya sendiri, yakni apapun yang dilakukannya tujuannya sudah harus jelas, ia punya pengembangan ketarampilan pribadi yang lebih bagus, terobsesi mengejar kepemimpinan, ia adalah mahluk sosial yang berjejaring, kental dan identik dengan kreativitas dan inovasi, merupakan generasi yang crowd sourcing, yaitu senang dengan sesuatu yang rumit dan detail dan suka menyusun hal tsb didalam outsourcing design sehingga melahirkan gagasan baru dan konsep baru, inilah yang bertentangan sekali dengan cara bekerja generasi-generasi tua sebelumnya.

Kita harus mengakui bahwa pekerjaan-pekerjaan di korporasi, organisasi, sektor publik, atau sejenisnya saat ini (di era digital) sangat njlimet dan tidak semuanya bisa dikerjakan, dan kita kerjakan sendiri. Contoh, pemasaran berbasis digital, ide-ide kreatif atau pemasaran-pemasaran yang berbasis whole selling dan direct selling yang dominan dengan ide-ide tidak biasa (anti-mainstream) inovatif bahkan gila, dan lain sebagainya. Dan ke-njlimetan kekompleksan ini secara mudah dapat diselesaikan secara baik oleh para pekerja muda itu. Inilah tanda bahwa perusahaan atau korporasi, organisasi, dan sejenis lainnya mulai dikendalikan oleh generasi milenial dan tunas-tunas generasi Z.

Untuk memperkuat learning organization, menurut saya perusahaan, organisasi, partai politik, pemerintah, dll perlu memiliki karyawan dengan jaringan luas, agar bisa mengontrak tenaga-tenaga kreatif tsb.

Mengapa generasi milenial dan Z mudah memenangkan kompetisi zaman ini? Karena mereka punya sifat kolaboratif yang lebih tinggi dibandingkan pendahulunya (community based lebih menang dibandingkan yang bekerja sendirian). Karena itu, para generasi ini lebih menyadari sejumlah pekerjaan yang jelas-jelas tidak bisa ia tangani sendiri, maka ia akan melibatkan pihak lain (orang lain), team-work atau bahkan swakelola. Pekerjaan njlimet dan bikin pusing lainnya, ia alih dayakan ke mereka-mereka yang memiliki keahlian tertentu dan keahlian khusus dibidang itu. Cara seperti ini terbukti bisa mujarab lebih efisien efektif dalam menghasilkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan dikerjakan secara sendiri.

Apalagi ada hasil riset tentang kecenderungan bisnis yang mengatakan bahwa: Akan ada 4 dari 10 orang diantara mereka yang memilih berusaha sendiri (berwirausaha) dibandingkan bekerja pada orang atau perusahaan lain. Kuat kemungkinan generasi Z memiliki jiwa kewirausahaan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya (milenial). Generasi Z lebih senang mengkreasikan pekerjaan untuk mereka sendiri dan kecenderungan lebih menyukai bekerja tanpa terikat tempat formal (bisa kerja sambil leyeh-leyeh di kafe-kafe, tempat wisata, rumah, atau lokasi refreshing sejenis lainnya).

Dengan dasar ini, kita (perusahaan, organisasi, partai politik, pemerintah, dll) harus mulai mengubah mindset dan pandangan. Selama ini kita biasanya menangani masalah dan proyek secara mandiri. Kini, saatnya kita (perusahaan, organisasi, dll) harus melirik mereka-mereka yang lebih kreatif, inovatif, kaya sudut pandang menarik, untuk membantu kita agar hasil lebih ‘gila’, agar hasil lebih efisien dalam mengerjakan berbagai pekerjaan. Dengan demikian, kita akan mendapat untung berupa produk yang lebih kreatif dan efisien. 

Sekarang ada kejadian yang luar biasa. Ternyata sudah ada perusahaan yang mampu menterjemahkan competitiveness milenial dan era Z ini dalam bentuk sistem dan bisnis settle yang futuristik dan malah mungkin inilah insight sekilas tentang masa depan kita. Apa itu? Adanya platform Working Not Working, yakni platform pekerja independen dengan keahlian spesifik yang bisa bekerja lepas (freelancer) yang memastikan mereka bisa menjadi bos bagi mereka sendiri. Platform Working Not Working ini memiliki klien sejumlah korporasi besar seperti Google, Apple, IBM, Samsung, Facebook, dan lain sebagainya. Platform ini didirikan tahun 2012 dengan pola kerja (sistem kerja) “membebaskan biaya untuk para pekerja independen dan memungut biaya untuk perusahaan yang ingin bergabung”.

Sebuah gaya baru bekerja di masa kini dan masa depan dengan memastikan pekerja-pekerja independen itu tidak bisa diintervensi oleh orang lain, namun tetap tercapai wealth-nya secara keuangan, kepuasan batin, dan gaya hidup.

To have a property, first make your mind overflow with prosperity. And do not think of all the negative effects of wealth.


Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

  1. Artinya adalah: platform Working Not Working yang menjadikan dirinya portal dan pasar bertemunya supply dan demand antara para pekerja muda kreatif dengan target dan para perusahaan sektor riel non-riel yang butuh penyelesaian atas masalah perusahaan (bentuk kerjasamanya bisa swakelola, dll) yang dihadapi saat ini.

    platform Working Not Working inilah yang melakukan deal dengan para perusahaan besar, dan menawarkan order masalah2 bisnis yang dihadapi perusahaan tsb kepada para pekerja2 muda milenial dan Z yang mampu menyelesaikannya. Komisi yang diberikan akan full, sesui RAB yang disepakati antara platform Working Not Working dengan perusahaan. platform Working Not Working ini tidak mengikat para milenial sama sekali.

    Sebuah ide bisnis saat ini yang sangat menarik.

    Kalau biasanya portal yang kita buat portal online shoping, kalau platform Working Not Working adalah shopingnya supply dan demand untuk projek yang tidak bisa dikerjakan oleh perusahaan MNC dan Non-MNC saat ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?