Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Permainan Uang Di Pilkada, Memang Piye To Kui?!

Gambar
Pilkadal memang selalu punya ceritanya sendiri. Gejala-gejalanya pun juga punya ciri khasnya sendiri. Dari gejala ‘beli tunggangan bemo’ untuk pencalonan, sawer-saweran, dan sebar-sebaran uang. Apapun itu, itulah yang menjadi riwayat didalam pemilihan kepala daerah. Ini sebenarnya pola lama. Dan tidak ada yang benar-benar baru didalam permianan ini. Sehingga antara independensi, idealisme, dan investasi uang melalui politik pilkada menjadi dipertanyakan?!   Modal besar membuat ikut pilkadal ini mau tidak mau harus melakukan investasi koruptif secara kepentingan yang terbangun dari masing-masing pihak. Didalam meja pilkadal ini, kita tinggal melihat investor hanya tinggal tunjuk siapa kandidat2 yang punya daya pressure elektabilitas yang tinggi. Tinggal dia investasiin dana politik besar dan lakukan MoU perjanjian untuk deal-deal apa saja yang harus dilakukan di saat esok ia terpilih dalam pencalonan. Bahkan, sudah menjadi hal wajar, bahwa investor2 tidak menaruh uang2nya dalam s

Pembuatan Raperda Koperasi Saya Lihat Sudah Sangat Urgent, Tolong Pemerintah Gercep (Gerak Cepat)!

Gambar
Bung Hatta tahun 1952 dulu pernah berbicara tentang Koperasi, yaitu bahwa: “...dasar kekeluargaan itulah dasar hubungan istimewa pada kooperasi. Disini tak ada majikan dan buruh, melainkan usaha bersama antara mereka yang sama kepentingnnya dan tujuannya”. Koperasi adalah kumpulan orang-orang optimis, bukan orang-orang negatif/pesimis. Pokok pikiran koperasi ini penting, apalagi manajemennya. Saat ini, dinamika koperasi sudah sangat pesat. Koperasi penting membuat semacam penyeimbangan agar tidak ketinggalan zaman. Cumak, ada fakta yang serius yang tidak di- upgrade. Apa itu? Koperasi sudah ketinggalan zaman. Semua olah pikiran diatas itu adalah olah pikiran Koperasi yang belum diupgrade sistemnya. Koperasi sekarang adalah “mesin ekonomi” baru yang dipaksa berpikir dengan gaya cara lama. Ini tidak konstruktif, tidak produktif sama sekali. Apalagi untuk konteks sekarang, ini sama sekali tidak bisa dijalankan lagi. Sudah tidak cocok. Kita harus maju. Koperasi Indonesia k

Kebenaran Absurd

Gambar
Jika semua fakta mesti ditulis secara terbuka dan apa adanya. Saya yakin, dalam tempo tiga hari dunia ini sudah akan terbolak-balik.  Mlunter-mlunter  gak jelas.  Terkocak-kacik  gak beraturan kemana-mana. Karena faktanya, semua kebenaran itu adalah  absurd. Makanya saya dulu pernah bilang. Cara mendalami kebenaran tidak hanya melalui fakta yang kita lihat. Tapi dari derajat dimensi tingkatan kebenaran tsb yang juga tak terlihat oleh mata. Saat berhadapan dengan kebenaran, kita harus berhati-hati. Karena kadang kebenaran masih bersifat subyektif. Kebenaran masih bersifat tidak benar bagi beberapa orang lainnya. Kebenaran universal yang  haqiqi  bagi saya ada 3 tingkatan, yaitu apakah kebenaran saat ini kebenaran bagi diri saya sendiri (kebenaran bagi individu tsb), ataukah kebenaran bagi orang banyak, dan apakah itu kebenaran yang memang benar-benar sejati. Benarnya sendiri, kebenaran subyektif masing-masing orang dan kelompok. Benarnya orang banyak, ini kita elaborasi, kita cari

Kontroversi Adalah Kreativitas

Gambar
Kontroversi adalah kreativitas. Kontroversi adalah esensi demokrasi. Kalau Anda melarang adanya kontroversi. Anda calon diktator. Anda bukan pancasilais! Ingat. Yang paling penting dan terpenting adalah kontroversi tersebut tidak lepas dari esensi kritis, kreatif, dan  problem solver.  Didalam kontroversi dan kreativitas, gagal itu bukan hasil akhir. Gagal adalah bagian dari eksperimen awal bahwa pecundang sudah berubah menjadi juara. Karena juara adalah: pecundang yang bangkit dan mencoba terus bangkit sepanjang waktu, sehingga hambatan malah menjadi batu pijakan, bukan masalah. Kita harus tegas. Tegas bahwa letak kehormatan dan kedaulatan kita berada pada cara kita meletakkan martabat kita dengan cara membuktikan diri kita sendiri, bukan malah membangun pikiran negatif kepada orang lain. Ingatlah. Bukan maut yang menggetarkan hatimu. Tapi hidup yang tidak hidup karena kehilangan jiwa dan kebebasannya itulah yang mematikan dan kematian bagi dirimu. Kalau katanya Buya Hamka,

Antara Kedaulatan Ekonomi AS Dan Perang Dagang Global, Manakah Yang Benar?

Gambar
Bila melihat yang dilakukan Trump untuk sektor ekonominya, saya teringat kata bijak Fidel Castro, yaitu: "Tanah Air atau Mati!" Bagus juga sih. Untuk ego pemimpin untuk kedaulatan negerinya. Tapi ya gitu, kayak-kayaknya bakal perang dagang yang bakal terjadi. Hmm..bakal perang dagang nih! Inilah kata yang muncul saat Amerika Serikat melalui Trump menegaskan tentang kebijakan tarif impor baja 25% dan alumunium 10%. Jujur, secara sikap saya salut dengan apa yang Trump sedang lakukan pada Amerika terkait kebijakan baja di Amerika. Walaupun, imbas kebijakan ini, Asia dan Indonesia bakal yang kena imbas paling besar dari bergesernya pasar baja China dari Amerika ke Indonesia salah satunya. Dan ini ancaman terhadap daya saing dan kekalahan kompetisi perbajaan Indonesia di pasar domestik sendiri ataupun Asia Tenggara. Mengingat kinerja Krakatu Steel dan Krakatau Posco ya gitu-gitu saja. Memang apa saja masalah muncul dan kontroversi yang diakibatkan keputusan Trump ini? Yai

Menggunakan Strategi Lobi dan Diplomasi Untuk Strategi Negosiasi Bisnis Yang Efektif

Gambar
Cerdas didalam berkomunikasi, artinya adalah kita sudah membuka peluang, dan mulai pintar menimbang-nimbang antara ekspektasi dengan resiko. Didalam peran kesuksesan, kita tidak bisa menafikan bahwa peran komunikasi, style komunikasi, kejelasan komunikasi, dan gaya komunikasi adalah sangat menentukan. Disamping itu juga sebagai diferensia tor antar satu orang dengan orang lainnya. Semakin berkualitas lobi, diplomasi, dan negosiasi yang kita ajukan, maka semakin berkualitas respon/dampak/ hasil akhir yang akan mereka berikan kepada kita. Otomatis, itu juga menunjukkan kelas diskusi/negosiasi, leadership , dan gaya komunikasi Anda didepan semua orang. Saya melihat strategi diplomasi harus berlapis. Strategi tidak hanya negosiasi, tapi kita harus bisa meyakinkan memastikan negosiasi ini memunculkan link and match, win-win solution , benefit , dan hubungan jangka panjang. Sebagai pemertegas dari diplomasi yang baik, eksekusi setelah itu harus ada deal legal hitam diatas putih yang j

Saya Melihat, Sebagai Penghasil Kakao Terbesar Di Dunia Selayaknya Kita Pun Punya Industri Kakao Dan Cokelat Terbesar Di Dunia, Bukan Belgia Yang Malah Menguasai Industri Ini

Gambar
Ada yang bilang, kerja keras dan kerja cerdas yang dipacu 2/3 kali lipat lebih besar dari orang lain, maka hasilnya akan diatas garis linier rata-rata orang kebanyakan. Prinsip inilah yang membuat usaha dan kerja keras tidak akan pernah membohongi hasil. Bisnis kakao? hmmm masih prospek gak sih. Cekidot. Mari coba kita ulas sedikit demi sedikit. Dari imajinasi yang saya miliki, seharusnya, Indonesia sebagai salah satu penghasil kakao terbesar di dunia haruslah juga menguasai industri ini. Bukan malah Belgia atau negara lain yang menguasai industri potensi komoditas dalam negeri ini (industri cokelat yang produknya didistribusikan hingga di pelosok dunia). Itulah mengapa, kenapa saya memilih judul "Saya Melihat, Sebagai Penghasil Kako Terbesar di Dunia Selayaknya Kita Pun Punya Industri Kakao dan Cokelat di Dunia, Bukan Belgia Yang Malah Menguasai Industri Ini". Kenapa to harus mengembangkan industri ini? Memang, apa enaknya mengembangkan industri ini? Kakao dari In