Kontroversi Adalah Kreativitas


Kontroversi adalah kreativitas. Kontroversi adalah esensi demokrasi. Kalau Anda melarang adanya kontroversi. Anda calon diktator. Anda bukan pancasilais! Ingat. Yang paling penting dan terpenting adalah kontroversi tersebut tidak lepas dari esensi kritis, kreatif, dan problem solver. 

Didalam kontroversi dan kreativitas, gagal itu bukan hasil akhir. Gagal adalah bagian dari eksperimen awal bahwa pecundang sudah berubah menjadi juara. Karena juara adalah: pecundang yang bangkit dan mencoba terus bangkit sepanjang waktu, sehingga hambatan malah menjadi batu pijakan, bukan masalah.

Kita harus tegas. Tegas bahwa letak kehormatan dan kedaulatan kita berada pada cara kita meletakkan martabat kita dengan cara membuktikan diri kita sendiri, bukan malah membangun pikiran negatif kepada orang lain. Ingatlah. Bukan maut yang menggetarkan hatimu. Tapi hidup yang tidak hidup karena kehilangan jiwa dan kebebasannya itulah yang mematikan dan kematian bagi dirimu.

Kalau katanya Buya Hamka, "Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah tua. Tetapi, pemuda yang berorientasi pada keamanan, ia telah menua sejak ia muda".

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?