Dinamika Pilkada Bikin Sumuk


Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan saat ini adalah orang yang mau perduli dengan sesama. Sistem dan generasi mendatang harus perduli dengan sesama. Dengan demikian visi itu yang perlu dibangun.

Pilkada serentak segera kembali berlangsung di beberapa daerah. Diantara puluhan pilkada tsb, yang menarik perhatian adalah pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain menarik, tiga pilgub di tiga provinsi ini sangat penting didalam kontestasi dan konstelasi nasional.

Tidak mengherankan, dinamisasi telah terjadi di tiga provinsi akhir-akhir ini. Konstelasi tiba-tiba berubah dengan sangat cepat. Bahkan untuk urusan pilkada ini, platform pragmatisme sudah tidak begitu penting karena lebih menitik beratkan pada parpol. Walaupun parpol yang satu provinsi berseberangan, bisa kompak di provinsi yang lain. Koalisi di pilkada juga tidak mencerminkan koalisi di tingkat nasional. Hitung-hitungannya adalah apa yang didapat parpol dalam mengusung jagoannya, dalam artian apakah mendapat jatah gubernur ataukah wakil gubernur.

Melalui berbagai macam lobi, Tarik ulur kepentingan maka calon gubernur dan wakil gubernur di tiga provinsi itu sudah mengkristal. Jateng, Jatim, dan Jabar, saya melihat ini masih mengkristal. Apalagi guncangan aktif akibat pengunduran diri saudara **ya akibat foto.

Sebagaimana Jatim dan Jateng yang belum final. Jatim juga menyisakan siapa pasangan yang mendampingi cagub Saefullah Yusuf setelah cawagub Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri. Gus Ipul diusung PDIP dan PKB belum menentukan pasangan pengganti. Ini dengan catatan Abdullah Azwar Anas memang akan diganti, sebab masih ada opsi di titik-titik terakhir tetap mengusung Anas walaupun terkena kampanye hitam. Semua elemen dan anggota tetap ngotor, Anas bisa menjadi masa depan cerah bagi Jawa Timur.

Kalau para elite politik nasional kita ikut turun tangan, ikut turun gunung di pilkada wilayah panggung-panggung Jatim, Jateng, dan Jabar, wah ngalamat pertarungan ini akan panas dan super panas luar biasa.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?