Prospek Properti Yakin Tahun Ini Lebih Baik


Standard and Poor's (S&P) telah memberikan peringkat "kredit layak investasi" kepada Indonesia. Fitch Rating di penghujung tahun 2017 kemarin juga "menaikkan peringkat utang" Indonesia dari BBB- menjadi BBB.

Peningkatan peringkat ini jelas memberikan pengaruh terhadap perkembangan investasi di Indonesia. Salah satunya, mempengaruhi sektor properti karena ada potensi penurunan suku bunga acuan, yaitu memicu terjadinya penurunan suku bunga kredit bank.

Alhasil apa? Alhasil adalah saya yakin sekali prospek bisnis properti dan saham-saham sektor properti dinilai akan mendapat sentimen yang positif.

Saya mengamati ucapan Direktur Utama Summarecon Agung, Adrianto Pitoyo, bahwa rating Fitch dan S&P bisa berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, karena akan meningkatkan kepercayaan investor luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Namun hal ini memang tidak berdampak secara langsung ke sektor properti karena properti di Indonesia masih sangat tergantung dengan pasar domestik.

Oleh karena itu, khusus bagi kita-kita harus menyiapkan strategi yang lebih jitu dan baik. Agar produk bisa diserap lebih banyak oleh pasar domestik. Pasar ini memang pasar domestik, rata-rata konsumen properti Indonesia adalah pasar domestik. Oleh karena demikian, harus disiapkan strategi dengan menciptakan produk-produk yang sesuai dengan potensi pasar saat ini.

Kita tidak boleh melewatkan momentum yang baik ini untuk meningkatkan kinerja. Ini (hasil rating positif S&P dan Fitch Rating tentang investasi dan utang) optimistis bisa berdampak bagus ke semua industri termasuk industri properti.

Kita harus selalu siap!

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?