Sistem Blockchain, Punya Potensi Mengubah Efektivitas Dan Peta Keuangan Dunia


Saya melihat, sistem blockchain yang sama halnya digunakan oleh virtual money bitcoin, adalah bisa berpotensi kuat mendorong pengubahan efektivitas dan peta keuangan dunia dan sistem bank sentral di seluruh dunia saat ini. Saya menjadi ingat, ada kritik dan statemen menohok ttg perbankan dan sistem keuangan dunia, yang terjawab saat ini (fakta hari ini), yaitu “banking is necessary, banks are not!, artinya, perbankan atau sistem perbankan saat ini makin penting, kantor bank blas sama sekali tidak! (Bill Gates, 1994)”.

Sistem blockchain, kecerdasan buatan, mesin belajar, robotik, teknologi komunikasi dan animasi (augmented reality), dan wujud kecerdasan teknologi lainnya, saat ini benar-benar mengubah peta lanskap bisnis digital dan global di dunia. Bahkan, saya yakin sistem pemerintahan yang seharusnya adptif dengan “fast respond” harus mulai berpikir bergeser ke arah sini. Catet! Siapapun yang punya peran publik, yang tidak segera melakukan penyesuaian (adjustment), bisa dipastikan ia akan beresiko tinggi terganggu dan ditinggalkan di jangka pendek, menengah, dan jangka yang akan datang. 

Prediksi TI 2018 oleh Dimension Data, telah mewanti-wanti hal ini. Sistem blockchain adalah sistem dan teknologi yanga ada dibalik bitcoin yang masuk di Bursa CME (Chicago Mercentile Exchange) kemaren itu. Berita itu benar-benar sukses membikin geger seisi dunia, khususnya bidang keuangan. Dimension Data Group Chief Technology Office Ettienne Reinecke mewanti-wanti, bahwa sistem blockchain menjadi semakin sangat kuat belakangan ini. Dan ini jelas menjadi keuntungan luar biasa untuk para ‘pemain lama’ yang sudah nyemplong duluan ke pasar (bitcoin).

Di sektor keuangan dan pasar modal AS dan Eropa jelas sekarang mulai berpindah menggunakan platform blockchain. Jepang pada bank sentralnya (Bank of Japan) sudah mengadopsi/menerima sistem blockchain sah! digunakan sebagai alat transaksi (bitcoin) keuangan, menggantikan uang kertas.

Saat ini yang membuat semua orang (institusi, pemerintah, lembaga independen, dan level eksekutif lainnya) takut adalah adanya potensi sistem blockchain ini digunakan pelaku kejahatan untuk menyebarkan ransomware wannacry dengan meminta pemerintah atau bank sentral melakukan pembayaran bitcoin, ancamannya adalah ransomware wannacry menyandera aset pemerintah. Pelaku kejahatan cyber selalu punya cara melakukan distruksi di dunia maya, dan ini realtime yaitu bisa diamati dengan mata, tapi sulit diindentifikasi.

Bagi semua kalangan yang mau menggunakan sistem blockchain, kecerdasan buatan, mesin belajar, robotik, teknologi komunikasi dan animasi (augmented reality), dan wujud kecerdasan teknologi lainnya harus hati-hati dengan serangan cyber. Kelemahan kalian adalah hal keamanan (security) ini tidak diperhatikan, dan ini berbahaya sekali. Peran blokchain tentu akan sangat penting sekali, mengingat sistem blockchain ini (yang digunakan oleh bitcoin) belum terdengar bisa ditembus oleh para cybercrime atau penjahat online.

Prediksi saya, mulai sekarang para pemain lama (pemain bisnis digital) saya yakin sudah atau sedang atau akan melakukan transformasi ke lini digitalnya secara proaktif. Prospek bisnis digital yang tiba-tiba dan semakin seksi ini membuat harus segera melakukan modernisasi arsitektur, memasukkan otomasi tingkat tinggi sebagai kontrol dan keamanan, dan hitungan ulang di tingkat operasional mereka agar tidak terjadi kesalahan. Sekali lagi, tentu disini, para pemain lama yang akan banyak diuntungkan, karena momentum pasar saat ini mengarah ke mereka, dan mereka sudah paham dan punya pengalaman lebih di bidang pemain bisnis baru lainnya. Tapi, who knows, tidak ada yang tahu masa depan. Mungkin yang baru, bejo-nya bagus dan malah bisa menguasai kondisi saat ini.

Ketahuilah, saat ini kita memerlukan 4000 tahun untuk berpindah dari penggunaan besi menjadi industri. Kita hanya memerlukan 40 tahun untuk berpindah ketahap komputer. Dan kedepannya, kita hanya memerlukan 4 tahun untuk menjadikan dunia ini berbeda dari sebelumnya. Dan pada akhirnya setiap hari kita akan melihat teknologi yang berbeda. Kalau katanya Albert Eintein, “I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiot.” Tapi saya fikir, kita harus melihat secara optimis, visioner dan futurisktik, sehingga cara pandangnya adalah: Masa depan adalah kita-kita yang menyiapkan kesungguhan dan ilmu kita saat ini. Makanya, momentumnya (kita bergerak) adalah saat ini...

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?