Tindakan Pencalonan Bekas Narapidana Korupsi, Kejahatan Seksual Terhadap Anak, Bandar Narkoba Sebagai Anggota Legislatif Adalah Kebodohan Yang Luar Biasa


Saya melihat bahwa "Leadership cannot just go along to get along, leadership must meet the moral challenge of the day". Ini tentang kesadaran moral! 

Kandidat rekam jejak dari 3 jenis kejahatan (bekas narapidana korupsi, kejahatan seksual terhadap anak, dan bandar narkoba) ingin melindungi semua orang? Saya melihat tindakan mereka terlalu naif. Gila saja.

Maaf, masa lalu dan rekam jejak kriminalitas mereka terlalu berbahaya untuk kepentingan orang banyak. Bagi saya, pencalonan bekas narapidana korupsi, kejahatan seksual terhadap anak, bandar narkoba sebagai anggota legislatif adalah kebodohan luar biasa yang masiff. Saya gak habis pikir. Kok yo masih ada yang ber-mindset seperti ini. Apakah kandidat bersih berkualitas benar-benar habis di negari ini?! Habis sudah moral bangsa ini, jika wakil-wakil rakyat track record-nya tidak reliable dan tidak bisa dipertanggung jawabkan seperti ini.

Kendati sudah menandatangani pakta integritas terkait tidak akan mencalonkan kandidat-kandidat dengan spesifikasi bekas narapidana korupsi, kejahatan seksual terhadap anak, dan bandar narkoba. Nyatanya, masih banyak parpol yang nakal dan tetap ngeyel mencalonkan mereka. Saya melihat hal ini perlu diberikan efek jera. KPU disini harus memberikan efek jera terhadap mereka dan parpolnya, dan sekaligus pelajaran publik bahwa moralitas harus dijunjung tinggi disini. dan alhamdulilah-nya KPU (Komisi Pemilihan Umum) saat ini mempertimbangkan untuk mengumumkan partai politik-partai politik yang masih ngeyel tetap mencalonkan 3 jenis kejahatan tadi diatas sebagai anggota legislatif.

Kita menilai, hal ini sangat layak dilakukan karena publik juga punya hak mendapatkan wakil rakyat yang berkualitas dan berhak tahu juga siapa saja parpol yang tindak-tanduknya tidak konsisten dengan kesepakatan, sesuai isi pakta integritas disepakati.

Saya pikir, kita harus mendukung KPU mengumumkan para pelanggar-pelanggar ini, berikut para parpol-parpolnya.

Tolong berpikir waras!

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?