Indonesia, Pusat Kekuatan Ekonomi Dunia


Apakah judul saya terlalu berlebihan? Saya rasa tidak. Judul tsb saya dapatkan dari hasil riset IMF (International Monetary Fund) tahun 2016. Hasil riset IMF tahun 2016 menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi kedelapan dunia dengan total PDB (produk domestik bruto) 3.028 miliar dollar AS. Judul riset tsb adalah “The Long View, How Will Global Economic Order Change By 2025?” yang diceramahkan oleh PwC (PricewaterhouseCooper).

Didalam ceramahnya, PwC mengatakan Indonesia akan berada di peringkat ke-5 di tahun 2030 dengan estimasi PDB sebesar 5.242 milliar dollar AS dan merupakan peringkat ke-4 pada tahun 2050 dengan estimasi PDB 10.502 milliar dollar AS yang diolah berdasarkan metode PPP (purchasing power parity).

Di riset tsb dijelaskan juga ttg China, bahwa China akan jadi kekuatan ekonomi dunia terbesar, baru disusul India, AS dan Indonesia.

Lalu. Apa memang yang mempengaruhi pertumbuhan PDB hingga se-agresif tsb? Yang mempengarugi pertumbuhan PDB hingga se-agresif tsb adalah (a) kemajuan teknologi. (b) perdagangan internasional. (c) dan investasi. Apakah ada garansi atas ketepatan prediksi PwC? Saya rasa tidak. Ini forecast. Ramalan tetaplah ramalan. Namun kita patut optimis.

Kunci dari ini semuanya apa? Menurut PwC kunci dari capaian ini semuanya adalah “bagaimana kemampuan kita bisa memanfaatkan momentum politik dan ekonomi dunia”.

Oh ya. Besok Oktober 2018 kita akan ditunjuk jadi tuan rumah untuk pertemuan tahunan Negara-negara anggota IMF-Bank Dunia. Saya pikir, pemilihan Indonesia yang mengalahkan Senegal dan Mesir menjadi tuan rumah ini melalui proses panjang. Ini adalah suatu sinyal trust dan kepercayaan oleh dunia bahwa Indonesia mulai bisa dipercaya dunia sebagai Negara yang reformed, resilient, dan progressive sehingga menyakinkan bagi sebuah Negara mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Penutup. Tanpa sasaran dan cara meraihnya, kita akan seperti kapal yang berlayar di tengah lautan bingung arah, ngambang tapi sampah. Siapkan sasarannya, siapkan cara meraihnya.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?