Kau Orang Baik, Jangan Melakukan Pekerjaan Yang Buruk


Gelap tidak bisa mengusir gelap, hanya terang yang bisa. Begitu juga pada kebencian, kebencian tidak bisa melawan kebencian, hanya cinta yang bisa.

Sebagaimana yang dulu pernah kamu tulis sendiri. Bahwa tetaplah menjadi orang baik, jika kamu beruntung, kamu akan bertemu dengan orang baik. Jika tidak, kamu akan ditemukan oleh orang-orang baik. Tapi jangan juga pernah lupa, bahwa bukan berarti orang baik pasti dari cerita orang 'lempeng' yang baik, ingatlah orang baik itu yang mengambil pelajaran dan bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna. Bisa jadi kesalahan diri kita yang sangat besar dan banyak. Tetapi kita berusaha menutup-nutupinya. Sedangkan kesalaan orang lain yang kecil, malah dibesar-besarkan.

Permulaan yang baik sama artinya dengan setengah pekerjaan sudah dimulai. Untuk menjadi pekerja keras, tidak usah mengharap diakui pekerja keras. Fokuslah saja bekerja kerja dan kerja dengan hasil efektif. Dan tidak usah mengharap pujian dan harapan. Kenapa? Karena menurut pandangan saya, kita tidak butuh menyebutkan satu per-satu apa yang telah kita lakukan ya untuk terlihat baik dan pekerja keras. Karena nyatanya itu justru membuat kita terlihat sangat rendah. Fokus saja kerja dengan hasil, maka saat hasil tsb sudah bisa dipandang, maka orang lain akan tahu sendiri tanpa diberi tahu.

Nikmatilah kerja keras, karena kerja keras dan kerasnya perjuangan akan membuat kita lebih hidup dan pastikan semua pujian dicantolkan kepada Allah Swt, maka hidup kita akan terasa ringan dan lebih menyenangkan.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi, 
Universitas Gadjah Mada, Yogykarta 
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?