Membangun Peradaban Masa Depan


Kalau katanya Nelson Mandela, segala apapun impian anda itu selalu tampak tidak mungkin sampai hal tsb selesai. Begitu juga membangun peradaban masa depan, point analysis-nya adalah gigih dan pantang menyerah. Kenapa? Karena masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini.

Saya melihat, peradaban tidak boleh menganulir keberagaman, kerukunan dan nilai-nilai kemanusiaan. Peradaban harus menjadi landasan nilai kemanusiaan yang sosial namun juga ada solusi keekonomian untuk memenuhi 4 kebutuhan pokok manusia (sandang, pangan, papan, dan kesehatan; sekarang malah ada yang baru yakni traveling/refreshing).

Tentang jalan/poros tengah bagaimana? Ya tetap harus ada poros tengah didalam hal ini. Penting itu. Poros tengah bisa mendamai 2 kubu yang bersengketa dan terlalu kaku. Triger yang kita gunakan adalah enggagement, innovation, impact, dan global recognition.

Jangan menjadi kutukan peradaban, suara yang terlupakan, dan bayangan sempurna yang tidak pernah ditemukan.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Univeristas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?