Disamping Semangat, Respon Cepat Kadang Juga Harus Dijaga


Kalau katanya Bill Gates, its fine to celebrate success but it is more imporatnt to heed the lessons of failure, yakni tak masalah bagi kita untuk merayakan kesuksesan2 kita, akan tetapi ada hal yang lebih penting dari itu yakni memperhatikan pelajaran ttg “sebuah kegagalan”.

Ingatlah, kita harus punya semangat. Kenapa? Semangat itu bahan bakar utama menjaga pertahanan prestasi demi momentum2 emas kedepan yang bisa kita capai untuk bisa dimaintain dengan baik. Kesuksesan penyelenggaraan dan prestasi akan menjadi modal bagi kita. Makanya, semangat harus didukung konsep dan inovasi yang baik (serta pengembangnnya/development) untuk memperjuangkan momentum.

Selain hal diatas apa? Kalau bagi saya yaa tingginya antusiasme dan partisipasi adalah modal berharga kedua yang harus kita miliki (organisasi/ individu). Oleh karena itu, ‘pekerjaan rumah’ jangan hanya ditumpuk, tapi harus dikerjakan.

Kedepan, prestasi harus terus ditingkatkan, pun derajat pendidikan juga harus ditambah. Karena mukhal (mustahil) prestasi bisa naik jika pengetahuan, wawasan dan keilmuan rendah. Dan ini saya yakin, kedepan tantangannya akan semakin berat.

Kadang memang kita perlu membandingkan diri kita (organisasi, perusahaan, negara, individu) dengan orang lain hanya untuk menemukan durability dan tingkat competitiveness ini menjadi menarik. Kenapa? Karena bagi saya, "saya percaya bermain sendirian tidak pernah menyenangkan”.

Begitu juga dengan momentum, momentum harus dijaga tapi kadang dalam kondisi yang lain momentum itu juga harus diciptakan, agar cakrawala pribadi menjadi lebih menarik.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?