Harus Dipikirkan Tentang Para Pemilih Bimbang


Bagi saya, jumlah para pemilih bimbang (swing voter) sekarang ini banyak sekali ya jumlahnya. Alasannya kenapa? Alasannya karena para pemilih bimbang ini belum mantab memilih calon presiden dan wakil presidennya besok.

Berdasarkan riset Litbang Kompas, efek para pilihan bimbang (swing voter) ini penting untuk mengamankan posisi suara Jokowi-Makruf yang dinilai belum aman meski saat ini elektabilitasnya lebih unggul dibandingkan Prabowo-Sandi.

Kedepan, saya melihat harus adanya pemetaan para voters agar lebih jelas, antara pemilih loyal (strong voters) dan pemilih bimbang (swing voters). Menguatnya pemilih bimbang di Jokowi-Makruf Amin harus menjadi fokus TKN (Tim Kampanye Nasional) pada awal kampanye Pemilu 2019. Hasil riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 7-14 September 2018 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Makruf Amin adalah 60,4%, sedangkan untuk elektabilitas Prabowo-Sandi adalah 29,8%. Survei ini dilakukan pada 1.220 responden dengan margin error sebesar 3,05%.

Jumlah 60,4% responden yang memilih Jokowi-Makruf Amin adalah pemilih loyal yang tidak bisa digoyah berkisar 45-47%. Sisanya, para pemilih bimbang (swing voters) yang mungkin bisa beralih ke Prabowo-Sandi atau golput, ini yang harus dijaga agar tidak lari kemana-mana. Walaupun perjalanan Pemilu 2019 masih panjang dan dinamis, dan hasil riset lembaga survei tidak bisa begitu saja bisa dijadikan patokan tunggal. Kenapa seperti itu? Karena pemilu itu ada di tangan rakyat, bukan di tangan lembaga survei.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?