Kita Cemas Dengan Perang Dagang Global


Kalau katanya Mangunwijoyo, dunia dagang adalah dunia keras dan kejam, lebih kejam daripada pertempuran tentara, ya kecuali kalau dunia angkatan perang sudah menjadi dunia bisnis, itu terkecuali. Kata yang berlaku didalam dunia kami bukan kesetiaan, paling tidak, profuktif, value added, pengaetan kesempatan, pembelian fasilitas, dan itu sering berarti spionase usaha dan hasil pihak lainnya atau pihak lawan, kalau mungkin ya menyerobot paten, hak cipta, dan kelihaian para pengacara penasehat hukum untuk menerobos lubang-lubang di antara pasal-pasal hukum perdata maupun perdana didalam Undang-Undang. Lalu apa fungsi keadilan didalam dunia ini? Mungkin itu hanya mitos.

Jujur, saya melihat tidak ada yang dimenangkan didalam perang dagang ini. Ini hanya akan melahirkan ketidaknyamanan dan ketakutan di seluruh Amerika Eropa dan Asia. Apalagi penerapan tarif oleh AS-China membuat situasi menyakinkan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih jauh. Jerome Powell (Gubernur The Fed) malah yang bilang sendiri, bahwa tingkat suku bunga AS masih jauh untuk menahan pertumbuhan ekonomi AS. Tingkat pengangguran AS saat ini adalah 3,7%, jumlah pengangguran terendah selama kurun waktu 40 tahun ini. Begitu juga dengan Italia, Negara ini ikut2an gelisah karena anggaran defisit publiknya yang mencapai kisaran 2,4% dari PDB untuk 3 tahun kedepan. Membuat Italia harus ditegur oleh Brussels untuk melakukan peninjauan kembali. Pun yang terjadi di Eropa, saat ini sedang mengalami keprihatinan yang serius ttg anggarannya. Walaupun Wakil Perdana Menterinya secara tegas mengatakan tidak akan mundur atas rencana yang sudah dibicarakan bersama.

Memang apa to masalah sebab-musababnya? Masalah sebab-musababnya adalah kekhawatiran tinggi dunia kepada Otoritas Moneter China memutuskan mengurangi jumlah modal yang dibutuhkan bank yang memicu kekhawatiran bahwa Negara dengan perekonomian nomor dua terbesar di dunia ini sedang berjuang menghadapi sengketa perang tarif (alias perang dagang) dengan Amerika Serikat. Hampir semua indeks2 global saat ini dibuka dengan penurunan (downtrend). Di Eropa, Indeks DAX Jerman turun 0,9%, Indeks CAC40 Prancis turun 0,9% juga, Indeks FTSE100 Inggris bergerak 0,6% lebih rendah. Bahkan Indeks saham Amerika Serikat sendiri dibuka didalam keadaan penurunan/melemah, lebih sepi. Makanya benar jika didalam perang dagang ini, tidak ada yang sungguh-sungguh dimenangkan didalam perang dagang ini. Semua negara termasuk yang mengeluarkan kebijakan tarif akan merasakan dampak kebijakannya sendiri, karena tarikan supply dan demand tidak berjalan seperti sedia kala.

Penurunan kinerja bursa dan indeks ini adalah wujud/bukti bahwa respon terhadap perang dagang negatif terhadap pasar. Karena, kondisi seperti ini hanya akan mendorong gagasan bahwa tindakan balas dendam lanjutan terhadap tarif perdagangan sangat perlu sekali dilakukan. Jadi jelas ya, semua negara besar akan fokus saling serang, mereka akan gagal fokus terhadap pembangunan perekonomian masing-masing.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan Dilindungi Hak Cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?