Muda Berjejaring Dan Inspiratif

 


Bagi saya, petualangan terbesar dalam hidup adalah perjuangan meraih mimpi, karya dan dampak.

Saya masih teringat pesan signifikan seorang Mentor. Perhatikan, tidak semua orang itu mau, bisa dan berani. Jadilah orang yang mau, bisa dan berani. Orang slengekan itu added value bagi saya, karena kuat kemungkinan orang itu harus berani bertanggung jawab dan mengambil keputusan (risk taker) atas apa yang dia lakukan. Inilah yang membuat ia bisa meninggalkan karir orang lain dengan sangat cepat dan hebat, tentu resikonya mengikuti. Intinya penting berani menjadi penanggung jawab dan risk taker. Kenapa? Gap knowledge lapangan dengan teori itu tinggi, gap kesempatan dan ketersediaan ini besar. Itulah kenapa jalan satu-satunya ya muncul sebagai Raw Model. Satu hal yang saya perhatikan, kalau saya bilang target entuk C, harapan riel effort sebetulnya adalah hasilnya B atau A. Tapi kalau ada yang bilang ke saya hasilnya harus A, ini malah kuat kemungkinan hasilnya bisa anjlok di B atau C bahkan D (gagal total). Kita harus cermat melihat lapangan.

Karena ada orang yang ingin scanning arah pikiran saya. Baik kita kembali ke bahasa istilah. Muda berjejaring, inspiratif. Hmm, ini tentu sosok dan nafas yang menjadi harapan banyak banyak orang. Bukan karena kita kekurangan bonus demografi, kelebihan malah. Hanya, yang tumbuh dan timbul dengan penuh karya, prestasi, kuat berjejaring dan inspiratif di masyarakat saat ini yang jarang jumlahnya banyak ditemui. 

Karya, inspirasi dan muda, biasanya dekat dengan kolaborasi, berjejaring dan media sosial. Faktanya, inilah yang mampu menjawab tantangan bekerja, membangun kehidupan keluarganya namun tetap kuat pengembangan dirinya / personalnya. Orang-orang inilah sosok Obat Harapan Bangsa. 

Pandemic? Tentu bukan halangan. banyak yang bisa kita lakukan dalam mempertahankan diri dan penyesuaian diri (adjustment). Malah kalau perlu, keadaan ini sebagai tantangan karena alam sedagn mencari pola detoksnya sendiri, pun kita harusnya sama. 

Wilayah karya akan lebih bagus dirabuk dengan progress dan kontribusi berbasis kepakaran, agar tidak muspro dan tidak menghabiskan banyak waktu. Sisa tugas kita tinggal open minded, professional & open management. 

Di tulisan ini, saya sama sekali tidak menyusun Pesan. Saya dalam duduk-duduk santai ini hanya ingin mengatur substansi, bahwa Muda berjejaring harus padat karya dan inspiratif. 

Masa depan itu output boss, jangan dikhawatirkan. 

Penutup. Jadilah bos muda, karena bos muda selalu ada karya dan cerita. Bedanya dengan orang pintar, kalau orang pintar itu hanya membangun cerita dan kesuksesan orang lain.


Salam,


Bahrul Fauzi Rosyidi,

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Tulisan dilindungi hak cipta!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?