Strategi Mengelola APBN Dengan Fleksibel


Bro, di dunia ini mengimbangi perubahan yang cepat ya dengan karya dan strategi. Pilihannya yang lemah akan dimakan yang kuat, lambat akan ditinggalkan oleh inovasi. Inovasi identik dengan karya intelektual dan partnership. Dua ini penolong (exchange) yang tepat. Kenapa harus seperti itu? karena dunia ini dinamis, perubahan, pertukaran dan pilihan strategi yang akan mengingatkan kita bahwa hidup itu adalah goresan tanpa penghapus, maka berhati-hatilah memilih komitmen hidup apalagi ke orang yang membuat kesalahan kepadamu.

Pun sama dengan mengelola fleksibilitas APBN. Harus cermat dan berhati-hati agar lancar dan sukses. Saya menemukan 5 strategi dalam mengelola APBN Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Pertama. Agar fleksible, APBN harus ada stimulus fiskal yang digelontorkan. Ini adalah upaya menjaga pemulihan ekonomi akibat covid-19.

Kedua. Dana PEN atau dana program ekonomi nasional harus tetap bersifat dinamis, karena tahun depan semua sektor masih dalam proses pemulihan. Apalagi masih banyak pos-pos angaran yang belum terserap dengan baik. Makanya lebih fleksible, jangan kaku dan jangan lupa jaga daya beli masyarakat agar tidak terpengaruh negative terlalu dalam.

Ketiga. Jalin komunikasi dan koordinasi ketat dengan berbagai pihak termasuk DPR. Keempat. Lakukan kalibrasi APBN, lakukan respon terhadap skenario-skenario kondisi 2021 untuk kuartal I dan II. Dan Kelima. Di bidang UMKM, lakukan perbaikan untuk dorongan perbaikan penyaluran kredit di sektor riel.

Pastikan pantau dan terus jaga indikator ekonomi (konsumsi, investasi, ekspor dan belanja pemerintah) tetap berada di wilayah indikator yang baik.

Dari semua kondisi diatas, ada satu peluang yang baik bahwa masih mirip denga stimulus APBN 2020, bahwa stimulus fiskal akan diberikan kepada bidang kesehatan, yakni akan dilakukan belanja sektor kesehatan diatas mandatorynya. Mandatori awal 5% akan ditingkatkan ke 6,5% atau sebesar Rp169 triliun. Ini sebagai antisipasi jika ada anggaran vaksinasi.

Salam,

Bahrul Fauzi Rosyidi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tulisan dilindungi hak cipta!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waton Suloyo, HB Politik Dhobos

Pemimpin Masa Depan

Bonus Demografi: Dimana Posisi NU, Santri, dan Masa Depan?